UncategorizedMengenal FinOps: Mengubah Infrastruktur IT dari Beban Biaya Menjadi Aset Produktif

Tommy ChandraDecember 23, 2025

Selama bertahun-tahun, keberhasilan departemen IT seringkali hanya diukur dari satu hal: Ketersediaan Sistem (Uptime). Selama server menyala dan aplikasi berjalan, pekerjaan dianggap selesai.

Namun, dalam lanskap ekonomi saat ini, tolok ukur tersebut telah bergeser. Fokus utamanya bukan lagi sekadar “apakah sistem berjalan”, melainkan “seberapa efisien sistem tersebut digunakan”.

Di sinilah FinOps (Financial Operations) berperan penting.

FinOps bukan sekadar taktik akuntansi untuk memangkas anggaran. Ini adalah perubahan pola pikir strategis untuk memastikan setiap investasi teknologi yang Anda keluarkan, baik di Cloud maupun server fisik, memberikan nilai maksimal bagi bisnis.

Berikut adalah bagaimana FinOps mengubah cara pengelolaan IT dalam tiga area utama:

1. Cloud FinOps: Mengidentifikasi Pemborosan Tersembunyi

Layanan Cloud (komputasi awan) menawarkan fleksibilitas tinggi, namun sering kali menyebabkan pembengkakan biaya yang tidak disadari. Estimasi industri menunjukkan bahwa perusahaan rata-rata membuang 30% hingga 35% anggaran cloud mereka untuk kapasitas yang tidak terpakai.

FinOps mengatasi masalah ini melalui:

  • Eliminasi Aset Pasif: Mengidentifikasi dan menonaktifkan sumber daya yang berjalan namun tidak lagi digunakan (sering disebut sebagai aset “zombie”).
  • Pengadaan Cerdas: Mengubah model pembayaran dari tarif “harian” yang mahal menjadi kontrak jangka panjang atau reservasi kapasitas, yang secara signifikan dapat menurunkan biaya operasional tanpa mengurangi performa.

2. On-Premise FinOps: Optimalisasi Aset Fisik

Berbeda dengan Cloud yang fleksibel, server fisik (on-premise) adalah aset tetap yang sudah dibeli. Tantangannya adalah bagaimana memanfaatkan barang yang sudah dibeli ini agar tidak sia-sia.

Jika server Anda hanya bekerja dengan kapasitas 40%, sisa 60% yang menganggur adalah kerugian investasi. FinOps menawarkan solusi manajemen kapasitas:

  • Alokasi Internal: Sebelum membeli perangkat baru untuk satu departemen, tim IT akan memeriksa apakah ada kapasitas berlebih di departemen lain yang bisa digunakan. Ini memaksimalkan aset yang sudah ada.
  • Monetisasi Eksternal: Jika masih terdapat sisa ruang penyimpanan atau kapasitas server yang besar, perusahaan dapat menyewakannya kepada pihak luar sebagai Virtual Private Server (VPS). Pusat biaya IT Anda kini berubah menjadi sumber pendapatan.

3. Era AI & GPU: Memaksimalkan Investasi Termahal

Di era Kecerdasan Buatan (AI), komponen GPU (unit pemrosesan grafis) menjadi aset yang sangat mahal dan berharga. Membiarkan perangkat canggih ini menganggur adalah inefisiensi finansial yang besar.

FinOps menerapkan strategi cerdas:

  • Pencatatan Biaya Presisi: Memantau penggunaan secara mendetail agar setiap divisi membayar sesuai dengan durasi pemakaian mereka.
  • Penyewaan “Shift Malam”: Seringkali, tim internal hanya menggunakan perangkat canggih ini pada jam kerja (09.00 – 18.00). Melalui FinOps, perusahaan dapat menyewakan kekuatan komputasi ini kepada pihak eksternal (seperti peneliti atau universitas) di malam hari. Aset Anda tetap menghasilkan pendapatan bahkan saat kantor sedang tutup.

Kesimpulan

Era di mana perusahaan sekadar membeli teknologi lalu melupakannya telah berakhir. Manajemen IT modern menuntut siklus analisis yang berkelanjutan untuk mengoptimalkan biaya dan mencari peluang monetisasi.

Menerapkan efisiensi tingkat ini memang memiliki kompleksitas tersendiri. Jika organisasi Anda ingin merampingkan operasional dan mengubah infrastruktur menjadi lebih bernilai, Walden Global Services (WGS) siap membantu Anda menavigasi transisi ini menuju efisiensi bisnis yang lebih baik.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp
WhatsApp